Get Mystery Box with random crypto!

BTBI Bebas Tilawah Belajar Istiqomah

Logo saluran telegram btbibebastilawah — BTBI Bebas Tilawah Belajar Istiqomah B
Logo saluran telegram btbibebastilawah — BTBI Bebas Tilawah Belajar Istiqomah
Alamat saluran: @btbibebastilawah
Kategori: Tidak terkategori
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pelanggan: 384
Deskripsi dari saluran

23 Maret 2019

Ratings & Reviews

3.67

3 reviews

Reviews can be left only by registered users. All reviews are moderated by admins.

5 stars

1

4 stars

1

3 stars

0

2 stars

1

1 stars

0


Pesan-pesan terbaru

2022-07-09 13:44:51
*Keluarga Besar BTBI mengucapkan*

* Selamat Hari Raya Iedul Adha 1443 H *

_Semoga Rahmat Allah SWT senantiasa mengalir ke dalam kehidupan kita hari ini, esok dan seterusnya.._



*_Team Admin BTBI_*
10 viewsYuli Yanti Antique, 10:44
Buka / Bagaimana
2022-07-05 14:46:41 BERKENALAN DENGAN MINDFULNESS

Al-Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menyampaikan sebuah hadist Rasulullah tentang pentingnya menundukkan hawa nafsu,

رَجَعْنَا مِنَ اْلجِهَادِ اْلأَصْغَرِ إِلَي اْلجِهَادِ اْلأَكْبَرِ. قَالُوا: وَمَا جِهَادُ اْلأَكْبَرِ؟ قَالَ: جِهَادُ اْلقَلْبِ أَوْ جِهَادُ النَّفْسِ.

Rasulullah bersabda, "Kita telah kembali dari jihad kecil menuju jihad besar." Para sahabat berkata, "Apakah jihad besar itu?" Nabi menjawab, "Jihad hati atau jihad nafsu.”

Hadist tersebut disampaikan setelah kepulangan Nabi dan para sahabat dari perang Badar. Makna utamanya adalah berperang melawan hawa nafsu sama pentingnya dengan berperang melawan musuh yang memegang senjata.

Makna lain dari sabda Rasulullah tersebut untuk memberi penekanan bahwa detik-detik perang melawan musuh sudah selesai, dengan perkataan beliau roja'na (kita sudah kembali).

Artinya, medan bertempur telah ditinggalkan. Maka jangan sampai pikiran ini masih saja "menghadapi musuh". Apa yang sudah terjadi maka lepaskanlah dan segera beralih kepada apa yang ada di hadapan kita sekarang.

Selanjutnya Rasulullah menerangkan bahwa perjuangan yang kini sedang dihadapi adalah melawan hawa nafsu, maka inilah jihad yang ditempuh berikutnya.

Bandingkan dengan orang-orang musyrik yang kalah dalam perang Badar, saat mereka kembali ke kampung halaman ternyata pikiran mereka masih saja "menghadapi musuh" padahal kenyataannya mereka sudah berada di rumah.

Mereka masih menyimpan dendam, matanya tidak bisa tidur memikirkan apa yang sudah selesai tersebut. Itulah sebabnya mereka lanjut mengatur siasat pembalasan yang kelak menjadi perang Uhud.

Alangkah indahnya Rasulullah yang mengajarkan agar pikiran kita benar-benar berada pada momentum yang sedang berlangsung. Apabila di medan tempur, tentu berjihad melawan musuh. Namun setiba di rumah, tinggalkan musuh dan waktunya berjihad melawan nafsu.

Inilah yang disebut orang-orang barat di masa kini sebagai mindfulness, yaitu seni menikmati hidup menurut momen yang sedang berlangsung. Bukan momen yang telah berlalu.

Contohnya ketika kemarin kita bertemu tetangga, lantas ia mengucapkan kalimat yang menyinggung perasaan kita. Tentu saja kita tersinggung ketika kemarin mendengarnya.

Namun menjadi aneh, jika sampai hari ini kita masih tersinggung. Karena detik-detik proses mendengarnya sudah selesai. Artinya, momen tersebut harus sudah ditinggalkan.

Jika kita terus memikirkan ucapan tetangga tersebut, sama saja pikiran ini masih "menghadapi musuh". Apa yang sudah terjadi maka lepaskanlah dan segera beralih kepada apa yang ada di hadapan kita sekarang.

Tak salah jika Sahabat Umar bin Khattab memberi tips mindfulness seperti tersebut dalam kitab Al-Iqdul Farid,

إذا سمعت الكلمة تؤذيك فطأ طئ لها حتى تتخطاك

"Jika engkau mendengar kata-kata yang
menyakitkan dirimu tundukkanlah kepalamu sehingga kata-kata tersebut berlalu."

Mengertilah kita bahwa prinsip live in the moment (hidup pada saat yang sedang berlangsung) adalah warisan dari Rasulullah dan para sahabat. Sejatinya bila kita praktikkan dengan sungguh-sungguh akan diperoleh kedamaian sejati. Karena kita tak perlu meresahkan apa yang sudah berlalu.

Salam Bertumbuh.
Ustdaz Arafat
Ada rezeki baru jika kita mau mencoba kehidupan yang baru!

Repost by
*Telegram BTBI* : https://t.me/btbiBebasTilawah
*IG BTBI* : @btbibebastilawah
32 viewsYuli Yanti Antique, 11:46
Buka / Bagaimana
2022-07-05 14:46:39
28 viewsYuli Yanti Antique, 11:46
Buka / Bagaimana
2022-07-01 09:51:31 Amalan Sesuai Sunnah Adalah Kunci Keselamatan Akhirat

Ustadz Dr. Iqbal Gunawan, M.A. حَفِظَهُ اللهُ
(Dewan Fatwa Perhimpunan al Irsyad)

.
.

Imam Malik rahimahullah berkata:

السنة سفينة نوح ، من ركبها نجا ومن تخلّف عنها غرق

“As Sunnah itu bagaikan perahu Nabi Nuh. Siapa yang naik ke atas perahu, dia akan selamat. Siapa yang tertinggal dari perahu (tidak naik), maka dia akan tenggelam.” [Al Fatawa (4/57)]

Dalam riwayat yang lain, beliau rahimahullah berkata:

“Tidak akan menjadi baik generasi umat yang terakhir ini, kecuali dengan apa yang telah menjadikan BAIK generasi sebelumnya (SALAF).” [Iqtidha shirathal mustaqim, 2/762,763]

Wallaahu ta’ala a’lam

____

t.me/sunnahdaily_official
@sunnahdaily_official


Repost by
*Telegram BTBI* : https://t.me/btbiBebasTilawah
*IG BTBI* : @btbibebastilawah
49 viewsYuli Yanti Antique, 06:51
Buka / Bagaimana
2022-07-01 09:51:28
41 viewsYuli Yanti Antique, 06:51
Buka / Bagaimana
2022-06-22 08:51:28
77 viewsYuli Yanti Antique, 05:51
Buka / Bagaimana
2022-06-22 08:51:25 Sungguh di zaman ini manusia benar-benar disibukkan dengan gadget. Apapun keadaanya manusia benar-benar tidak lepas dari gadget dan digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan buang-buang waktu.

Memang gadget ibarat pedang bermata dua, jika digunakan dengan bijak, gadget sangat bermanfaat, akan tetapi kebanyakan kita lalai dan kurang bijak menggunakan gadget.

Sungguh benar akan datang zaman di mana manusia benar-benar meninggalkan Al-Quran.

Allah Ta’ala berfirman,
“Berkatalah Rasul: “Wahai Rabbku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an ini suatu yang TIDAK DIACUHKAN/DITINGGALKAN”. (QS. Al Furqan: 30)

Syaikh Abdurrahman As-Sa’diy menjelaskan bahwa bentuk meninggalkan Al-Quran dalam segala bentuk, mulai dari membaca, mentadabbur, mempelajari tafsirnya dan mengamalkannya. Beliau berkata,

“Mereka telah berpaling dan meninggalkan Al-Quran, padahal mereka wajib untuk patuh dan menerima terhadap hukum di dalamnya serta berjalan dengan petunjuk Al-Quran.” (Tafsir As-Sa’diy)


____
bimbinganislam.com | Follow IG, FB, TWT, TG, YT : Bimbingan Islam

Repost by
*Telegram BTBI* : https://t.me/btbiBebasTilawah
*IG BTBI* : @btbibebastilawah
66 viewsYuli Yanti Antique, 05:51
Buka / Bagaimana
2022-06-20 13:24:48 Muslim Jangan Buta al-Quran, Nanti Seperti Yahudi Buta Taurat Jadi Tercebur Pada Kesesatan

وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

"Dan diantara mereka (yahudi) ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga" (QS. Al-Baqarah: 78)

____
bimbinganislam.com | Follow IG, FB, TWT, TG, YT : Bimbingan Islam


Repost by
*Telegram BTBI* : https://t.me/btbiBebasTilawah
*IG BTBI* : @btbibebastilawah
73 viewsYuli Yanti Antique, 10:24
Buka / Bagaimana
2022-06-20 13:24:45
55 viewsYuli Yanti Antique, 10:24
Buka / Bagaimana
2022-06-14 11:11:09 Al QONA'AH

.
.

Al Qona'ah artinya ridho pada pemberian Allah, yang dengannya hati seorang hamba akan tenang, sehingga mudah bersyukur pada Allah.

Beberapa Pengertian Al Qona'ah

-- Sikap ridho terhadap pemberian Allah.

-- Mencukupkan diri dengan apa yang ada.

-- Mencukupkan diri dengan sesuatu yang halal dan baik, dan meninggalkan yang haram.

-- Mencukupkan diri dengan apa yang dimiliki, tidak punya keinginan terhadap milik orang lain.

-- Memenuhi hati dengan keridhoan, jauh dari sifat benci dan keluh kesah.

Orang yang memiliki sifat qona'ah akan selalu berlaku jujur. Jika berniaga maka dilakukan dengan jalan halal karena yakin bahwa kedustaan tidak akan menambah rizkinya, dan kejujuran tidak akan mengurangi rizkinya.

Dalam keadaan sempit atau pun lapang, dia akan selalu bersikap sama... selalu bersyukur atas pemberian Allah.

Mereka yang memiliki sifat qona'ah tidak akan terpengaruh oleh penilaian orang lain.

Keutamaan Qona'ah

Qona'ah itu syifa (penyembuh) dan dhawa (obat)

Penyembuh dan obat bagi mereka...

-- yang tamak/rakus
-- yang takut/gelisah akan masa depan.
-- yang sedih.
-- yang benci pada teman/saudaranya.
-- yang suka mengambil harta daudaranya dengan cara yang bathil.

Orang-orang yang tidak memiliki sifat qona'ah akan sering terkena penyakit hati. Sering iri, sering tak ridho dengan rizki yang Allah berikan.

Beberapa hal yang bisa membuat kita qona'ah.

-- Memiliki keimanan teguh bahwa Allah lah yang Maha pemberi rizki

-- Mengingat bahwasanya dunia akan hilang/ditinggalkan.

-- Melihat pada orang-orang yang jauh berada di bawah kita. Karena cara itu akan membuat kita lebih mudah mensyukuri semua nikmat Allah.

-- Melatih diri untuk bersikap hemat/sederhana, tidak berlebih-lebihan dan mubadzir.

-- Meyakini bahwa Allah berbeda-beda dalam memberikan rizki. Hal ini dimaksudkan demi terciptanya kemaslahatan...agar ada tolong menolong di antara sesama, dan saling melengkapi.

-- Meyakini bahwasanya miskin atau pun kaya adalah ujian.

Manfaat memiliki sifat qona'ah

-- Dicintai oleh Allah dan manusia.

-- Dengan qona'ah seseorang menjadi pandai bersyukur.

--Jalan kehidupannya menjadi baik dan bahagia.

--------------

Faedah kajian yang disampaikan oleh Ustadz
Abu Ja'far Cecep hafizhahullah.

@Masjid Nurul Iman, Blok M Square

---------------

t.me/sunnahdaily_official
@sunnahdaily_official

Repost by
*Telegram BTBI* : https://t.me/btbiBebasTilawah
*IG BTBI* : @btbibebastilawah
81 viewsYuli Yanti Antique, 08:11
Buka / Bagaimana