Get Mystery Box with random crypto!

JUMAT, 26 AGUSTUS 2022 1 PETRUS 4:1–4 MAZMUR 141 “… aku mem | BATAK TELEGRAM INDONESIA (BTI)

JUMAT, 26 AGUSTUS 2022
1 PETRUS 4:1–4
MAZMUR 141
“… aku memegang titah-titah-Mu.”
BEBAS DARI DOSA
Kristus yang tidak berdosa, Allah yang berinkarnasi, mengambil rupa seorang hamba dan taat sampai mati diatas salib. Penderitaan dan kematian ini adalah untuk dosa-dosa kita. Karena ini kita harus memiliki cara yang sama seperti Sang Juruselamat dalam memandang segala sesuatu (Flp. 2:5–8). Karena kita disatukan dengan Kristus dalam penderitaan dan kematian-Nya, kita dibebaskan dari belenggu dosa. Kita dimampukan oleh Allah untuk hidup sebagai orang-orang yang telah dibangkitkan bersama Kristus (Rm. 6:5–8). Kita harus hidup dengan cara sedemikian rupa sehingga
kebebasan ini dapat dilihat dengan jelas oleh dunia. Kita tidak boleh lagi hidup menuruti keinginan kita. Yang
menuntun kita dalam kehidupan baru dalam Kristus haruslah kehendak Allah yang dinyatakan dalam Firman-Nya (1Ptr. 4:2).
Surat 1 Petrus 4:3 mengingatkan kita kepada keadaan yang mengerikan dari mana kita telah diselamatkan. Entah kita secara aktif terlibat atau tidak dalam dosa-dosa seperti yang disebutkan di sini, kita mengetahui bahwa natur yang sudah terjatuh dan belum diselamatkan dari setiap individu mampu melakukan hal-hal seperti itu. Sebelum keselamatan, kehidupan dikendalikan oleh kejahatan dan keinginan pribadi (1Kor. 6:9–10). Tetapi setelah keselamatan, kitatidak boleh lagi memiliki keinginan untuk berurusan dengan hal-hal seperti itu (1Kor. 6:11). Sungguh suatu hak istimewa
yang luar biasa untuk terbebas dari dosa dan mampu menjalani kehidupan kebenaran melalui kuasa salib. Orang yang belum diselamatkan tidak dapat memahami orang Kristen yang tidak berkeinginan untuk mengejar dosa.
Menolak dosa dan mengejar kebenaran akan ditandai sebagai sesuatu berbeda dari dunia. Hal ini sering kali menyebabkan penganiayaan berupa kata-kata jahat terhadap kita. Selama berabad-abad, manusia berdosa
menganiaya hamba-hamba Allah karena kehidupan dan berita mereka menyatakan kebenaran Allah dan
penghakiman yang akan datang (Luk. 6:22). Tuhan sendiri diperhadapkan dengan kebencian seperti itu dan mengingatkan para pengikut-Nya bahwa nasib mereka akan sama (Yoh. 15:18). Tetapi memiliki “pikiran Kristus,” yaitu
bahwa dengan melihat hal-hal seperti yang Yesus lakukan, kita melihat penganiayaan terhadap kehidupan yang benar seperti itu hanya sebagai kesempatan lain untuk bersaksi bagi Allah.
RENUNGKAN: Apakah aku hidup sebagai orang yang telah Allah bebaskan dari dosa?
DOAKAN: Bapa, Engkau telah memilih aku untuk menjadi Saksi-Mu, tolonglah aku menjadi saksi yang berani.